Pedoman Analisis Data
Pedoman Analisis Data
Pendahuluan
Latar-belakang
Data dan informasi adalah fondasi bagi kebijakan, perencanaan, dan program, dan juga bukti akuntabilitas. Data yang relevan, akurat dan tepat waktu merupakan kebutuhan penyelenggara pelayanan serta masyarakat. dan tidak hanya ahli statistik dan penentu
kebijakan saja.
Dalam era desentralisasi, pemerintah pusat dan daerah semakin membutuhkan data dan sekaligus kemampuan menggunakan data dalam pengambilan keputusan-keputusan strategik pembangunan.
Data diperlukan untuk menilai situasi masalah, menentukan masalah prioritas, mengembangkan kebijakan penanganan masalah, melaksanakan dan memantau pelaksanaan kebijakan, serta mengevaluasi dampak kebijakan terhadap perbaikan kesehatan. Di samping penyediaan berbagai jenis pelayanan, sistem kesehatan mencakup pula sistem data, termasuk :
- Sistem Informasi Puskesmas,
- Sistem Informasi Rumah Sakit;
keduanya mencatat dan melaporkan secara berjenjang data rutin pelayanan dari tempat pelayanan ke tingkat birokrasi yang lebih tinggi di kabupaten, propinsi dan pusat.
Sumber data kesehatan lain, mencakup berbagai survei, termasuk :
- Survei Demografi-Kesehatan Indonesia (SDKI) yang dilakukan lima tahun sekali sejak tahun 1987,
- Survei Sosial-Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan setiap tahun (kecuali tahun dilakukan SDKI) oleh Badan Pusat Statistik,
- Survei Kesehatan Rumah Tangga yang dilakukan beberapa kali oleh Departemen Kesehatan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan yang mengumpulkan data pelayanan kesehatan, termasuk kesakitan dan kematian.
Sementara data kesehatan semakin tersedia dan kebutuhan terhadap data semakin meningkat, penggunaan dan pemanfaatan data masih terbatas. Belum optimalnya penggunaan data ini sering dikaitkan dengan masih belum memadainya kualitas data yang tersedia. Data kesehatan di kota/ kabupaten sering kali tidak lengkap, cakupan terbatas (tidak semua fasilitas pelayanan melapor teratur), dan data yang dilaporkan sering kurang akurat. Di pihak lain, penggunaan data belum menjadi budaya perencanaan dan manajemen kebijakan dan program.
Situasi belum optimalnya penggunaan data dipengaruhi banyak faktor, diantaranya :- penyajian data kurang komunikatif
- pengguna tidak tahu cara terbaik menggunakan data.
Kemampuan menggunakan data perlu ditingkatkan untuk menumbuh-kembangkanbudaya penggunaan data, yang kemudian diharapkan dapat mendorong perbaikan pencatatan dan pelaporan data, sehingga menghasilkan data dengan kualitas yang lebih baik. Sebaliknya, peningkatan kualitas data akan pula menumbuhkan budaya penggunaan data. Dalam upaya meningkatkan penggunaan data dalam perencanaan dan manajemen program, para penanggung jawab dan pengelola program perlu mempunyai kemampuan analisis data, disamping juga pemahaman secara komprehensif terhadap tujuan, strategi dan masalah program kesehatan.
Di Indonesia, kesehatan ibu dan anak merupakan masalah kesehatan prioritas, sekaligus masalah strategik pembangunan kesehatan. Atas dasar latar-belakang di atas, buku ini dirancang sebagai pedoman analisis data bagi penanggung-jawab dan pengelola program kesehatan dalam merencanakan dan mengelola Program Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana.
Tujuan
Menyediakan pedoman analisis dan penggunaan data bagi penanggung-jawab dan pengelola program kesehatan dalam pengembangan dan perbaikan kebijakan kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana. Lebih spesifik, pedoman ini bertujuan membantu penanggung-jawab dan pengelola program kesehatan dalam:
- Mengolah dan menyajikan data kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana melalui serangkaian indikator yang telah ditetapkan menurut waktu, geografis, dan pengelompokan sosial ekonomi.
- Memberikan interpretasi dan makna informasi besaran, tren dan distribusi masalah dalam konteks identifikasi masalah prioritas, pengembangan strategi pemecahan masalah, dan perbaikan kebijakan dan program kesehatan ibu dan anak.
Sasaran
Sasaran Buku Pedoman ini adalah penanggung-jawab dan pengelola Program Kesehatan Ibu-Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten/Kota dan Propinsi, selain dapat dimanfaatkan pula oleh pengambil kebijakan kesehatan di pusat dan mereka yang berkepentingan terhadap masalah kesehatan.
Lingkup
Dalam pembahasan artikel ini membatasi pada serangkaian ukuran atau indikator yang telah disepakati dalam mengukur kemajuan program KIA dan KB. Kesehatan ibu mencakup kesehatan ibu hamil, bersalin, dan nifas; sedangkan kesehatan anak mencakup bayi baru lahir, bayi dan anak usia di bawah lima tahun.
Isi tulisan terdiri atas dua bagian. Bagian pertama menjelaskan konsep dasar, dan bagian kedua menjelaskan prinsip dan langkah analisis data dalam pengembangan kebijakan dan program. Untuk membantu pemahaman, disertakan contoh-contoh analisis data.
Comments
Post a Comment